Tahapan Pembelahan Mitosis : Interfase, Fase Mitotik, dan Sitokinesis
Mitosis merupakan bagian dari siklus sel. Siklus dapat dibagi
menjadi dua tahapan, yaitu interfase
dan fase mitotik (M). Interfase dan
fase mitotik terjadi secara bergantian. Fase mitotik (M) meliputi dua tahapan,
yaitu mitosis yang segera diikuti oleh
sitokinesis (pembelahan sitoplasma).
Jika mitosis tidak diikuti sitokinesis, akan terbentuk sel tunggal yang
memiliki beberapa inti sel.
Mitosis merupakan pembelahan inti sel (nukleus)
melalui tahapan-tahapan yang berurutan
dan teratur. Mitosis menghasilkan nukleus pada kedua sel anakan dengan sifat
genetik ekuivalen (sama) dengan sel induknya. Satu sel induk dengan kromosom
menghasilkan sel anakan yang memiliki kromosom bersifat diploid (2n) juga. Mitosis biasanya merupakan fase
terpendek, yaitu berlangsung sekitar 1 jam dari waktu total siklus sel selama
18-24 jam (pada sel hewan umumnya).
1. Interfase
Sebelum sel mengalami pembelahan, sel akan mengalami
masa interfase. Interfase merupakan
fase persiapan yang paling lama dari keseluruhan siklus sel, yaitu kira-kira
90% dari siklus sel. Interfase merupakan fase antara fase mitotik yang satu
dengan fase mitotik berikutnya. Interfase bukanlah fase istirahat, tetapi fase ketika sel mengumpulkan energi untuk
tumbuh, menyalin (replikasi) DNA, menghasilkan protein, dan membentuk organel
sel dalam sitoplasma.
Interfase
dibagi menjadi tiga subfase sebagai berkut.
a. Fase G1 atau gap- 1 (Growth-1, pertumbuhan primer), yaitu sel mengalami
pertumbuhan sehingga tampak lebih besar. Fase ini berlangsung selama 6-12 jam.
b. Fase S ( fase
sintesis), terjadi sintesis DNA dan
DNA mengalami replikasi. Fase ini berlangsung selama 6-8 jam.
c. Fase G2 atau gap-2 (Grawth-2,
peretumbuhan sekunder), terjadi pertumbuhan lagi dan terbentuknya organel-organel
sel sehingga persiapan sel membelah. Fase ini berlangsung selama 3-4 jam.
Pada
interfase akhir, di dalam sel sudah tebentuk nukleus (inti sel) yang mengandung
satu atau lebih anak inti (nukleolus = tunggal, nukleoli = jamak). Di dalam
inti sel, terlihat benang-benang kromatin yang halus dan panjang yang telah
mengalami duplikasi. Di luar inti sel, terdapat sentrosom yang bereplikasi
sehingga berjumlah sepasang. Sentrososm memiliki struktur radial berbentuk
aster (bintang). Pada sel hewan, setiap sentrosomnya mengandung sepasang
sentriol yang terbuat dari mikrotubulus. Namun, pada sebagian besar sel
tumbuhan, fungi, dan alga sentrosomnya
tidak mengandung sentriol, tetapi tetap mampu membuat serabut-serabut
gelondong.
gambar. Fase Interfase Pembelahan Mitosis
2. Fase-fase pada Mitosis
Mitosis
dibagi menjadi lima subfase, yaitu profase,
prometafase, metafase, anafase, dan
telofase.
a. Profase
Profase
berlangsung lebih lama dan membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan subfase lainnya.
Pada profase, terjadi peristiwa sebagai
berikut.
· Benang-benang
kromatin dalam inti sel mulai tergulung menjadi rapat, padat, pendek, dan
menebal menjadi kromosom yang dapat diamti dengan mikroskop cahaya. Kromosom
sudah tampak mengganda (berduplikasi) dan tersusun dari sepasang kromatid
saudara (kembar) yang dihubungkan oleh sentrometer.
· Anak inti
(nukleolus) menghilang sehinga tidak tejadi lagi transkripsi DNA yang membentuk
RNA.
· Di dalam
sitoplasma, mulai terbentuk gelondong mitotik (benang-benang spindel) yang terbuat dari mikrotubula
yang memancar dari kedua sentrosom yang
saling menjauh.
b. Prometafase
Pada
prometafase, terjadi hal-hal sebagai berikut.
· Membran inti
terfragmentasi, melebur, kemudian menghilang sehingga mikrotubula dapat memasuki
inti sel dan berinteraksi dengan kromosom.
· Berkas
mikrotubula memanjang dari setiap kutub ke arah pertengahan sel. Sebagian
mikrotubula melekat pada kinetokor
di dalam sentromer, menyebabkan kromosom
bergerak tersentak-sentak. Mikrotubula yang melekat pada kinetokor sentromer disebut mikrotubula kinetokor. Sementara itu, mikrotuubula yang tidak
melekat pada kinetokor disebut mikrotubula
nonkinetokor. Mikrotubula nonkinetokor berhubungan dengan mkrotubula
lainnya dari kurub sel yang berlawanan.
c. Metafase
Metafase berlangsung
paling cepat. Pada metafase, terjadi hal – hal sebagai berikut.
· Kromosom bergerak
dan berjajar di tengah sel yang disebut bidang ekuatorial atau lempeng
metafase (bidang khayal yang membagi sel dengan jarak yang sama ).
· Sentromer dari
seluruh kromosom membuat formasi satu baris, kinetokor dari kromatid saudara
melekat pada mikrotubula yang berasal dari arah kutub yang berlawanan.
d. Anafase
Pada anafase, terjadi
hal-hal sebagai berikut.
· Pasangan
sentromer dari setiap kromosom berpisah sehingga kromatid saudara yang semula
menyatu akhirnya terpisah dan terbentuk kromosom yang lengkap.
· Masing-masing
kromatid bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan pada saat mikrotubula
kinetokor memendek. Bagian lengan kromatid bergerak di belakang sentromernya
karena sentromer tertarik lebih dulu oleh mikrotubula.
· Mikrotubula
nonkinetokor terus memanjang sehingga kutub sel berpisah lebih jauh.
· Pada akhir
anafase, kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang ekuivalen dan lengkap
(2n).
e. Telofase
Pada telofase, terjadi hal-hal sebagai
berikut.
· Mikrotubula
nonkinetokor memanjang lagi sehingga sel semakin panjang.
· Terbentuk nukleus
(anak inti) pada kedua kutub sel.
· Kromosom di kedua
kutub mulai membuka kumparannya dan berubah kembali menjadi benang-benang
kromatin yang longgar.
· Gelendong berdegenerasi,
membran inti terbentuk kembali dari fragmen-fragmen membran inti sel induk dan
bagian lain sistem endomembran.
· Tahap akhir
telofase ini segera diikuti dengan sitokinesis (pembelahan sitoplasma).
3. Sitokinesis
Pada
fase sitokinesis, terjadi hal-hal sebagai berikut.
· Pembelahan sitoplasma
diikuti dengan pembentukan sekat yang memisahkan kedua bagian sel sehingga
terbentuk dua sel anak.
· Pada sel hewan,
sitokinesis diawali dengan pembentukan alur
pembelahan di bidang eukatorial (di tengah-tengah sel). Pada sisi alur pembelahan sitoplasma,
terdapat cincin kontraktil. Cincin kontraktil tersusun dari mikrofilamen aktin
dan molekul protein miosin. Kontraksi cincin mikrofilamen tersebut menyebabkan alur
pembelahan semakin dalam sehingga pada akhirnya terbentuk dua sel anak.
· Berbeda dengan
sel hewan, sel tumbuhan yang berdinding sel saat sitokinesis tidak membentuk
alur pembelahan, tetapi vesikula-vesikula yang dihasilkan oleh badan Golgi
berpindah di sepanjang mikrotubula ditengah-tengah sel. Vesikula-vesikula yang
membawa materi dinding sel tersebut
bersatu membentuk lempeng sel. Pelat
sel ini membesar hingga membran di sekelilingnnya bergabung dengan membran
plasma, kemudian terbentuklah dinding sel baru yang memisahkan kedua sel anak.
Gambar. Tahapan Pembelahan Mitosis
Post a Comment for "Tahapan Pembelahan Mitosis : Interfase, Fase Mitotik, dan Sitokinesis"
Post a Comment