Tingkatan Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup
Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson mulai dari tingkat teringgi ke tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), phylum (filum) atau divisio (divisi), classis (kelas) ordo (bangsa), familia (famili / suku), genus (marga), species (spesies / jenis), dan varietas (ras).
Makin tinggi tingkat takson, maka akan maki banyak anggota takson, tetapi makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebalikya, makin rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antaranggota takson.
1. Kingdom (Kerajaan) atau Regnum (Dunia)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan/diklasifikasikan menjadi beberapa kingdom, diantaranya yaitu kingdom Animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom Fungi (jamur), kingdom Monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom Protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
2. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)
Filum merupakan takson yang digunakan untuk hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, antara lain filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata (hewan berkulit duri), dan filum Platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran –phyta. Contoh, kingdom Plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
3. Classis (Kelas)
Anggota takson pada setiap filum/divisi dikelompokan lagi berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang berbeda-beda. Antara lain : -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya, divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledonea dan kelas Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut daun); dan filum Chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokan menjadi kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.
4. Ordo (Bangsa)
Anggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales. Sebagai contoh,kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
5. Familia (Famili/Suku)
Anggota takson setiap ordo dikelompokan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertenntu. Famili berasal dari bahasa latin familia. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhir –aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbitaceace, Malvacaea, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata -aceae, misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain dari poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –idea, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).
6. Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Kaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticium (gandum), dan Oryza (padi-padian).
7. Species (Spesies/ jenis)
Spesies merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson spesies memiliki palig banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunanan yang fertil (subur). Nama spesies terdiri atas dua kata; kata pertama menunjukan kata genusnya dan kata menujukan kata spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multifora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa gigantea, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.
8. Varietas atau Ras
Pada organisme-organisme satu spesies terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga disebut varietas (kultivar) atau ras. Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras, digunakan dalam spesies hewan. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menujukkan perbedaan ciri yang jelas. Penamaannya diatur oleh ICBN (International Code of Botaniccal Nomenclature ). Penulisan varietas secara botani didahului dengan singatan var, dan nama varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya: Oriza sativa var indica (padi) dan Zea mays L. Var tunicata (jagung).
Sementara itu,varietas secara agronomi adalah sekelomok tanaman memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dipertahankan bila dikembangbiakn secara vegetatif (aseksual) maupun secara generatif (seksual). Varietas dalam argonomi disebut juga kultivar. Kultivar tediri atas populasi tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultivar diajukan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara penaman kultivar diatur oleh ICNCP (International Code of Nomenclatire for Cultivated Plants). Cara penulisan kultivar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak miring. Ccontoh: Oriza sativa ‘ Cisadane’ (padi); kultivar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba ‘ mormors ‘, Rosa alba ‘ Blus hip ‘, Rosa alba ‘ Suaveolens ‘, Rosa alba ‘ Cerestial’, Rosa alba ‘ Amelia’, dan Rosa alba ‘ Chloris’.
Diantara tingkatan takson tersebut terkadag terdapat tingkatan antara. Tingkatan di bawah satu takson menggunakan nama subtakson. Contohnya di bawah filum ada subfilum, di bawah ordo ada subordo, di bawah familii ada subfamili, dan seterusnya. Nama subfamili pada hewan menggunakan akhiran –inae, misalnya Caninae, Felinae, dan Boaniae. Sebaliknya, di atas tingkatan takson terdapat supertakson. Contohnya di atas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.
Makin tinggi tingkat takson, maka akan maki banyak anggota takson, tetapi makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebalikya, makin rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antaranggota takson.
Gambar. Bagan tingkatan takson
1. Kingdom (Kerajaan) atau Regnum (Dunia)
Kingdom adalah tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan/diklasifikasikan menjadi beberapa kingdom, diantaranya yaitu kingdom Animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom Fungi (jamur), kingdom Monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom Protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
2. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)
Filum merupakan takson yang digunakan untuk hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, antara lain filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata (hewan berkulit duri), dan filum Platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran –phyta. Contoh, kingdom Plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
3. Classis (Kelas)
Anggota takson pada setiap filum/divisi dikelompokan lagi berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang berbeda-beda. Antara lain : -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya, divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledonea dan kelas Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut daun); dan filum Chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokan menjadi kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.
4. Ordo (Bangsa)
Anggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales. Sebagai contoh,kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
5. Familia (Famili/Suku)
Anggota takson setiap ordo dikelompokan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertenntu. Famili berasal dari bahasa latin familia. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhir –aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbitaceace, Malvacaea, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata -aceae, misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain dari poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –idea, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).
6. Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Kaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticium (gandum), dan Oryza (padi-padian).
7. Species (Spesies/ jenis)
Spesies merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson spesies memiliki palig banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunanan yang fertil (subur). Nama spesies terdiri atas dua kata; kata pertama menunjukan kata genusnya dan kata menujukan kata spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multifora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa gigantea, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.
8. Varietas atau Ras
Pada organisme-organisme satu spesies terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga disebut varietas (kultivar) atau ras. Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras, digunakan dalam spesies hewan. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menujukkan perbedaan ciri yang jelas. Penamaannya diatur oleh ICBN (International Code of Botaniccal Nomenclature ). Penulisan varietas secara botani didahului dengan singatan var, dan nama varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya: Oriza sativa var indica (padi) dan Zea mays L. Var tunicata (jagung).
Sementara itu,varietas secara agronomi adalah sekelomok tanaman memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dipertahankan bila dikembangbiakn secara vegetatif (aseksual) maupun secara generatif (seksual). Varietas dalam argonomi disebut juga kultivar. Kultivar tediri atas populasi tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultivar diajukan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara penaman kultivar diatur oleh ICNCP (International Code of Nomenclatire for Cultivated Plants). Cara penulisan kultivar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak miring. Ccontoh: Oriza sativa ‘ Cisadane’ (padi); kultivar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba ‘ mormors ‘, Rosa alba ‘ Blus hip ‘, Rosa alba ‘ Suaveolens ‘, Rosa alba ‘ Cerestial’, Rosa alba ‘ Amelia’, dan Rosa alba ‘ Chloris’.
Diantara tingkatan takson tersebut terkadag terdapat tingkatan antara. Tingkatan di bawah satu takson menggunakan nama subtakson. Contohnya di bawah filum ada subfilum, di bawah ordo ada subordo, di bawah familii ada subfamili, dan seterusnya. Nama subfamili pada hewan menggunakan akhiran –inae, misalnya Caninae, Felinae, dan Boaniae. Sebaliknya, di atas tingkatan takson terdapat supertakson. Contohnya di atas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.
Tabel. Tingkatan Takson pada Beberapa Hewan
Tingkatan Takson | Manusia | Harimau | Kucing |
Kingdom | Animalia (hewan) | Animalia (hewan) | Animalia (hewan) |
Filum | Chordata | Chordata | Chordata |
Kelas | Mammalia | Mammalia | Mammalia |
Ordo | Primata | Primata | Primata |
Famili | Homonidae | Felidae | Felidae |
Genus | Homo | Panthera | Felis |
Spesies | Homo sapiens | Panthera tigris | Felis catus |
Tabel. Tingkatan Takson pada Beberapa Tumbuhan
Tingkatan Takson | Jagung | Tomat | Mawar |
Kingdom | Plantae | Plantae | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta (Angiospermae) | Magnoliophyta (Angiospermae) | Magnoliophyta (Angiospermae) |
Kelas | Liliopsida (monocotyl - edoneae) | Magnoliopsida (Dicotyl - edoneae) | Magnoliopsida (Dicotyl - edoneae) |
Ordo | Poales | Soalnales | Rosales |
Famili | Poaceae | Solanaceae | Rosaceae |
Genus | Zea | Solanum | Rosa |
Spesies | Zea mays | Solanum lycopersicum | Rosa multiflora |
Post a Comment for "Tingkatan Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup"
Post a Comment