Senyawa Penyusun Sel Makhluk Hidup
Makrokmolekul adalah molekul besar yang terdiri atas
banyak atom atau blok penyusun. Sebagian
besar makromolekul berupa polimer
atau suatu molekul panjang yang tersusun atas banyak blok penyusun identik dan
dihubungkan dengan ikatan-ikatan kovalen. Blok penyusun dari suatu polimer
adalah molekul kecil yang disebut monomer.
Monomer-monomer dihubungkan melalui suatu reaksi kondensasi atau dehidrasi
sehingga dua molekul tersebut dapat melakukan ikatan secara kovalen melalui
pelepasan satu molekul air. Sel hidup mempunyai empat makromolekul, yaitu karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat.
1.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroliks aldehida (golongan aldosa) atau polihidroliks keton
(golongan ketosa) dengan rumus
molekul (CH2O)n. Karbohidrat berfungsi sebagai bahan
penyusun struktur sel dan dan sumber energi. Karbohidrat merupakan polimer yang
tersusun dari monomer-monomer. Berdasarkan jumlah monomer yang menyusun
polimer, karbohidrat dapat digolongkan menjadi monoasakarida, disakarida,dan
polisakarida.
a.
Monosakarida
Monosakarida (yunani, monos
= tuggal, sacchar = gula) yang
umum terdapat di alam, memiliki atom C
berjumlah sekitar 3 – 7 atom. Pemberian nama
monosakarida ditentukan oleh jumlah atom C, misalnya triosa (memiliki 3 atom C), pentosa (memiliki 5 atom C), dan hektosa (memiliki 6 atom C).
Monosakarida bisa berasal dari golongan aldosa
(gula aldehida) ataupun golongan ketosa (gula
keton). Senyawa-senyawa yang termasuk monosakarida, yaitu gliseraldehid, ribosa, glukosa,
dihidroksiaseton, ribulosa, dan
fruktosa. Struktur antara glukosa
dan galaktosa hanya berbeda dalam penempatan bagian-bagian di sekitar karbon
asimetris (karbon yang terikkat dengan empat jenis pasangan kovalen yang berbeda).
Glukosa merupakan nutrien utama sel, sedangkan ribosa dan ribulosa terkandung
dalam asam nukleat (DNA,RNA, dan koenzim).
b.
Disakarida
Disakarida
terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan yang dinamakan
glikosidik, yaitu suatu ikatan
kovalen yang terbentuk melalui reaksi dehidrasi. Senyawa yang tergolong
disakarida, yaitu maltosa, selobiosa, laktosa, dan sukrosa. Maltosa terdiri atas dua molekul
glukosa, biasanya dihasilkan dari hidrolisis pati dan digunakan sebagai bahan
pertumbuhan bir. Selobiosa merupakan
hasil dari hidrolisis selulosa dan terdiri atas dua molekul glukosa. Laktosa terdiri atas satu molekul
glukosa yang berikatan dengan satu molekul galaktosa dan dapat ditemukan dalam
susu. Sukrosa tersusun atas glukosa
dan fruktosa, yang bisa ditemukan dalam tanaman tebu (Saccharum officinarum) dan umbi bit serta dikenal sebgai gula yang
sehari-hari kita konsumsi.
c.
Polisakarida
Polisakarida
merupakan makromolekul yang terdiri atas ratusan bahkan hingga ribuan
monosakarida yang saling berikatan melalui ikatan yang dinamakan glikosidik. Beberapa fungsi dari
polisakarida adalah sebagai berikut.
· Sebagai materi simpanan atau cadangan. Jika diperlukan, polisakarida
akan dihidrolisis menjadi gula untuk
kebutuhan sel. Contohnya pati atau amilum yang terdapat pada tanaman dan glikogen yang terdapat pada hewan. Bentuk pati yang sederhana atau tidak
bercabang disebut amilosa, sedangkan bentuk pati yang yang lebih kompleks atau
polimer bercabang disebut amilopektin. Pada manusia dan vetebrata, glkogen
banyak disimpan di dalam sel hati dan otot.
· Sebagai materi pembangunan (struktural), contohnya selulosa dan kitin. Selulosa merupakan bahan penyusun
dinding sel tumbuhan. Kitin
merupakan bahan penyusun eksosketelon pada Arthropada, seperti serangga,
laba-laba, dan udang. Monomer kitin terdiri atas molekul glukosa dengan cabang
yang mengandung nitrogen. Pada bidang
kedokteran, kitin dapat digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan
fleksibel serta akan terurai setelah sayatan atau luka sembuh.
2.
Lipid
Lipid memiliki
peran sebagai komponen strktural membran sel, cadangan bahan bakar (sumber energi), lapisan pelindung, komponen
vitamin, dan komponen hormon. Lipid bersifat hidrofobik, yaitu sedikit atau
tidak memiliki afinittas (keterkaitan) terhadap air. Senyawa lipid yang paling
penting bagi makhluk hidup adalah lemak, fosfolipid, dan steroid. Senyawa lipid
lainnya, yaitu sfingpoloid, lilin,karotenoid (sebagai bahan baku vitamin A),
dan limonen dalam minyak lemon.
a.
Lemak
Lemak disebut
juga trigliserida atau triasilgliserol dan tersusun dari satu
molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Gliserol
merupakan sejenis alkohol dengan tiga atom karbon yang masing-masing mengandung
gugus hidroksil, sedangkan asam lemak terdiri atas 16 hingga 18 atom karbon.
Asam lemak dapat dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Pada asam lemak jenuh tidak terdapat
ikatan ganda di antara atom-atom karbon pada struktur ekor hidrokarbon sehingga
atom hidrogen sebanyak mungkin akan terikat pada kerangka karbon. Asam stearat
dan asam palmitat merupakan contoh asam lemak jenuh. Pada asam lemak tidak
jenuh terdapat satu atau lebih ikatan ganda yang terbentuk melalui pengeluaran atom
hidrogen dari kerangka karbon. Contoh asam tidak jenuh, yaitu asam linoleat,
asam oleat, dan asam linolenat.
Lemak yang
memiliki asam lemak jenuh disebut lemak
jenuh, contohnya lemak hewan yang berbentuk padat pada suhu ruangan.
Sementara itu, lemak yang memiliki asam lemak tidakjenuh disebut lemak tidak jenuh, contohnya lemak
nabati (minyak tumbuhan) dan minyak ikan yang berbentuk cair pada suhu ruangan.
b.
Fosfolipid
Fosfolipid
(fosfogliserida) terdiri atas asam lemak, gliserol, dan alkohol. Gugus
hidroksil pada molekul gliserol berikatan dengan gugus fosfat. Pada umumnya,
fosfolipid tersusun dari dua jenis asam lemak, yaitu jenuh dan satu lagi yang
bersifat tidak jenuh. Fosfolipid menunjukan sifat ambivalen terhadap air karena memiliki ekor hidrokarbon yang
bersifat hidrofobik (tidak memiliki afinitas terhadap air) dan kepala dengan
gugus fosfat yang bersifat hidrofilik (memiliki afinitas terhadap air).
Fosfolipid merupakan komponen utama membran sel. Membran sel tersusun dari
lapisan ganda (bilayer) fosfolipid.
c.
Sfingolipid
Sfingolipid tersusun
dari tiga komponen, yaitu satu molekul sfingosin, satu molekul asam lemak, dan
satu kepala polar fosforikolin. Sfingolipid terdapat pada selubung mielin sel
saraf.
d.
Steroid
Steroid adalah
lipid yang mempunyai kerangka karbon dengan bentuk empat cincin yang menyatu. Senyawa
yang tergolong ke dalam kelompok steroid, yakni stigmasterol dan sitosterol (terdapat
pada tanaman), ergosterol (terdapat pada ragi dan merupakan bahan baku vitamin
D), serta kolesterol. Kolesterol terdapat dalam otak, sel saraf, membran sel,
dan berperan sebagai prekursor (senyawa pendahulu) dalam sintesis hormon seks
vertebrata. Namun, jika konsentrasi kolesterol dalam darah terlalu tinggi, akan
menyebabkan aterosklerosis.
e.
Lilin
Lilin adalah
senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol yang bukan
gliserol. Asam lemak yang menyusun lilin umumnya adalah asam palminat.
Sementara itu, alkohol penyusunan umumnya mempunyai 26 hingga 34 atom karbon
(C).
3.
Protein
Protein
merupakan komponen penyusun sel yang meliputi sekitar 50% dari bobot kering
tersebut. Protein berfungsi sebagai dukungan struktural, penyimpanan,
pergerakan, transpor subtansi tertentu, pengiriman sinyal, enzim, dan
pertahanan untuk melawan substansi asing. Molekul protein sangat beragam, baik
struktur maupun fungsinya. Manusia memiliki puluhan ribu jenis protein yang
berbeda. Meskipun sangat beragam, tetapi semua jenis protein merupkan polimer
yang dibangun dari kumpulan 20 jenis asam amino, yaitu glisin, alanin, valin,
leusin, isoleusin metinon, fenilanin, triptofan, prolin, serin, treonin,
sistein, tirosin, asaparagin, glutamin, asam aspartat, asam glutamat, lisin,
arginin, dan histidin. Asam amino ialah
molekul organik yang memiliki gugus karboksil dan amino. Polimer asam amino
disebut juga polipeptida. Suatu protein terdiri atas satu atau lebih polipeptida.
Setiap plolipeptida spesfik karena
memiliki urutan linier yang unik dari
asam amino tersebut.
Contohnya :
Hemoglobin รจ Val – His – Leu – Thr – Pro – Glu – Glu
1
2 3 4
5 6 7 ..................146
Setiap jenis
molekul protein memiliki bentuk tiga dimensi atau konformasi yang unit. Namun,
bentuk konformasi tersebut dapat berubah dari konformasi asli apabila terjadi
perubahan kondisi fisik dan kimawi lingkungan protein tersebut, misalnya pH,
konsentrasi garam, dan suhu. Perubahan
bentuk konformasi asli karena perubahan
kondisi lingungan disebut denaturasi.
4.
Asam Nukleat
Asam nukleat memiliki fungsi sebagai tempat
penyimpanan sifat individu yang diwariskan, penyimpanan energi, dan koenzim.
Asam nukleat merupakan polinukleotida,
yakni suatu polimer yang satuan penyusunnya yaitu nukleotida. Nukleotida
terdiri atas tiga komponen, yaitu basa nitrogen, pentosa (gula berkarbon lima),
dan gugus fosfat. Ada dua golongan basa nitrogen, yaitu pirimidin dan purin.
Basa nitrogen pirimidin terdiri atas timin (T), sitonin (S), dan urasil (U),
sedangkan purin terdiri atas adenin (A), dan guanin (G).
Berdasarkan
jenis nukleotidanya, asam nukleat dibedakan menjadi dua macam, yaitu asam
ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Molekul DNA dan RNA memiliki beberapa perbedaan pokok. DNA hanya
memiliki satu macam jenis, sedangkan RNA memiliki tiga macam jenis, yaitu m-RNA
(messenger RNA sebagai pembawa pesan),
r-RNA (ribosomal RNA yang terdapat
dalam ribosom), dan t-RNA (transfer
RNA untuk membawa asam amino).
Nukleotida
tidak hanya terdapat dalam molekul DNA dan RNA, namun juga terdapat dalam
molekul lainnya sebagai penyimpanan energi dan koenzim. Molekul nukleotida
menyimpan energi, misalnya adenosin monofosfat (AMP), adenosin difosfat (ADP),
adenosin trifosfat (ATP), guanosin monofosfat (GMP), guanosin trifosfat (GTP),
sitidin trifosfat (STP), dan uridin monofosfat (UMP). Molekul nukloetida yang
digunakan sebagai koenzim, contohnya nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+),
flavin adenin dinukleotida (FAD), dan flavin mononukleotida (FMN).
Post a Comment for "Senyawa Penyusun Sel Makhluk Hidup"
Post a Comment