Perbedaan Struktur Biji Dikotil dan Monokotil
Biji yang sudah cukup dewasa yang terdapat dalam buah–buahan yang sudah masak, secara fisik memang keras jika dipegang kareba sudah mengalami dehidrasi menjelang pematangannya. Kandungan air dalam biji sekitar 5–15% dari bobotnya. Di dalam biji, terdapat embrio yang dikelilingi oleh kotiledon yang membesar karena mengandung cadangan makanan (endosperma). Embrio dan endosperma dibungkus oleh selaput biji (seed coat) yang terbentuk dari integumen bakal biji.
Biji tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu biji monokotil (berkeping satu) dan biji dikotil (berkeping dua). Bagaimanakah stuktur biji tersebut? Perhatikan gambar stuktur biji dan kecambah tumbuhan dikotil dan monokotil pada gambar berikut.
Di dalam belahan biji, terdapat calon individu baru (embrio) yang dilengkapi dengan cadangan makanan. Embrio dikelilingi oleh kotiledon ( daun lembaga), endosperma, atau keduanya. Kotiledon berguna untuk menyerap zat–zat makanan dari endosperma yang kemudian dipindahkan ke embrio ketika biji mulai berkecambah. Kotiledon pada biji dikotil berjumlah satu pasanng. Kotiledon pada kacang polong–polongan (misalnya kacang hijau dan buncis) berdaging tebal karena menyerap sari makanan dari endosperma ketika biji sedang berkemang sehingga tidak memiliki endosperma lagi. Namun, kotiledon pada biji jarak (Ricinus communis) sangat tipis karena persediaan makanan teteap berada dalam endosperma.
Biji tumbuhan monokotil hanya memliki satu kotiledon. Famili rumput–rumputan (misalnya jagung dan gandum) memiliki jenis kotiledon khusus berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang disebut skutelum (scutella = perlindungan kecil). Skutelum akan menyerap zat makanan dari endosperma selama perkecambahan.
Embrio berupa kuncup embrionik yang memanjang melekat pada kotiledon. Kuncup embrionik memiliki bagian plumula (pucuk dengan sepasang calon daun), epikotil (ruas batang di bawah calon daun atau di atas kotiledon), hipokotil (ruas batang di bawah epikotil atau meekat pada kotiledon), dan radikula (calon akar). Epikotil dan hipokotil mudah dibedakan karena memiliki warna yang berbeda. Hipokotil berwana kecoklatan, sedangkan epikotil berwarna khijauan.
Pada biji monokotil, akar lembaga (radikula) diselubungi oleh koleoriza dan pucuk lembaga (plumula) yang diselubungi oleh koleoptil. Saat berkecambah, koleoptil akan mendesak tanah naik keatas menuju ke udara sehingga ujung tunasnya akan tumbuh lurus ke atas melalui saluran yang terbentuk oleh koleoptil tubular.
Download file lengkap Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup, klik DISINI!
Biji tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu biji monokotil (berkeping satu) dan biji dikotil (berkeping dua). Bagaimanakah stuktur biji tersebut? Perhatikan gambar stuktur biji dan kecambah tumbuhan dikotil dan monokotil pada gambar berikut.
(a) (b)
Gambar. Struktur biji (a) dikotil dan (b) monokotil
Biji tumbuhan monokotil hanya memliki satu kotiledon. Famili rumput–rumputan (misalnya jagung dan gandum) memiliki jenis kotiledon khusus berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang disebut skutelum (scutella = perlindungan kecil). Skutelum akan menyerap zat makanan dari endosperma selama perkecambahan.
Embrio berupa kuncup embrionik yang memanjang melekat pada kotiledon. Kuncup embrionik memiliki bagian plumula (pucuk dengan sepasang calon daun), epikotil (ruas batang di bawah calon daun atau di atas kotiledon), hipokotil (ruas batang di bawah epikotil atau meekat pada kotiledon), dan radikula (calon akar). Epikotil dan hipokotil mudah dibedakan karena memiliki warna yang berbeda. Hipokotil berwana kecoklatan, sedangkan epikotil berwarna khijauan.
Pada biji monokotil, akar lembaga (radikula) diselubungi oleh koleoriza dan pucuk lembaga (plumula) yang diselubungi oleh koleoptil. Saat berkecambah, koleoptil akan mendesak tanah naik keatas menuju ke udara sehingga ujung tunasnya akan tumbuh lurus ke atas melalui saluran yang terbentuk oleh koleoptil tubular.
Download file lengkap Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup, klik DISINI!
Post a Comment for "Perbedaan Struktur Biji Dikotil dan Monokotil"
Post a Comment